1. Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih
sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah
anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
2. Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
3. Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media
komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.Perlunya
materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
4. Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang
bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi
mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
5. Berikan batasan yang jelas.
Orangtua disarankan untuk memberikan batasan yang jelas mengenai perilaku apa yang benar-benar tidak boleh dilakukan oleh anak, misalnya membolos, menggunakan narkoba, dan lain sebagainya.
Orangtua disarankan untuk memberikan batasan yang jelas mengenai perilaku apa yang benar-benar tidak boleh dilakukan oleh anak, misalnya membolos, menggunakan narkoba, dan lain sebagainya.
6. Berdiskusilah untuk tawar menawar.
Lakukan tawar menawar melalui diskusi mengenai perilaku lainnya yang dianggap berpotensi membuat anak menjadi nakal, seperti pulang malam, menginap, atau bahkan memilih pacar.
Lakukan tawar menawar melalui diskusi mengenai perilaku lainnya yang dianggap berpotensi membuat anak menjadi nakal, seperti pulang malam, menginap, atau bahkan memilih pacar.
7. Biarkan anak menentukan standar moralnya sendiri.
Proses tawar-menawar akan merangsang anak untuk menentukan standar moralnya sendiri. Di sisi lain hal ini dapat membuat anak lebih menghormati orangtuanya karena telah diberikan kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri.
Proses tawar-menawar akan merangsang anak untuk menentukan standar moralnya sendiri. Di sisi lain hal ini dapat membuat anak lebih menghormati orangtuanya karena telah diberikan kesempatan untuk menentukan pilihannya sendiri.
8. Aktif berkomunikasi dengan guru di sekolah.
Pengawasan dan pemantauan orangtua di rumah bisa dilengkapi dengan pengawasan dari guru di sekolah. Pemantauan terpadu ini akan memberikan banyak masukan yang menyeluruh bagi orangtua mengenai perilaku anaknya di luar rumah.
Pengawasan dan pemantauan orangtua di rumah bisa dilengkapi dengan pengawasan dari guru di sekolah. Pemantauan terpadu ini akan memberikan banyak masukan yang menyeluruh bagi orangtua mengenai perilaku anaknya di luar rumah.
9.
Tak Ada Kata Terlambat
Menurut Faisal, tidak ada kata terlambat dalam menangani
anak remaja yang terlihat 'melenceng'. Karena di usia ini teman adalah
segalanya bagi anak, ia dapat dengan mudah terpengaruh oleh teman-teman
sebayanya.
Untuk mengatasi hal ini, tindakan yang dapat dilakukan
oleh orangtua adalah dengan membuat kesan bahwa mereka bisa berdamai dengan
pilihan anaknya. Dengan begini, orangtua tetap bisa mengawasi aktivitas dan pergaulan
anaknya dengan pasif.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua
berkaitan dengan hal tersebut. Ketika orangtua terlalu 'masuk' ke dalam
kehidupan anak, pasti anak akan merasa terganggu privasinya. Ia akan merasa
risih dan pada akhirnya justru bersikap tertutup kepada orangtuanya.
Untuk itu, orangtua harus mengusahakan agar tetap
terlibat secara pasif, namun jangan sampai terkesan terlalu ingin ikut campur.
0 komentar: